Sabtu, 01 September 2012

bersyukur atas musibah

Berterimakasih dan bersyukur atas musibah

Karena dosaku, kebodohanku, keras kepalaku, kurang bersyukur, keteledoranku, kelancanganku dll mustinya musibah yang saya terima jauh lebih besar, jika benar2 ketentuan diberlakukan tanpa ada kemurahan dan kebaikan Tuhan, jika tidak ditolong oleh malaikat, maka sesungguhnya musibah yang bakal saya terima jauh lebih besar, namun karena kasih, rahman, kemurahan Tuhan maka musibah itu ditangguhkan, diganti dengan yang jauh lebih kecil dan ringan, untuk itu selayaknya saya bersyukur atas musibah yang saya alami.

Jika kakiku kena batu dan berdarah, di sela sela rasa sakit dan sedihku, aku juga bersyukur dan berterimakasih, jika di tengah jalan ban mobilku kempes, aku buang rasa kesalku dan aku ganti dengan berterimakasih, jika anakku kakinya terkilir aku juga sedih namun aku juga tetap bersyukur, jika aku dibohongi orang senilai 10 juta rupiah aku tentu kesal namun rasa kesalku saya buang cepat dan kuganti dengan bersyukur, itu semua adalah akibat dari semua perkerjaan yang kulakukan sebelumnya, kalau ketentuan yang sesungguhnya berlaku maka bencana yang terjadi akan jauh lebih besar, mustinya aku rugi 100 juta, mustinya mobilku terjerembab bukan hanya bannya kempes, maka dari itu saya sempatkan bersyukur atas musibah. Tidak ada satupun pekerjaan walau sebesar zarah atom yang tidak berakibat kepada kita kemudian

Rasa kesal sedih jengkel atas musibah sering membuat derita serasa bertambah, tidak legowo membuat lebih berat, kata Imam Al Ghazali kurang lebih sbb : menerima musibah berarti musibah nilainya tetap satu sedang tidak menerima nilai musibah menjadi lebih dari satu. Kecewa, jengkel, marah, sedih, tidak menerima membuat kerugian menjadi dua kali bahkan lebih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar