Pengemis Pelit dan Wanita Dermawan
Semua orang tahu akan kekuatan sedekah, kekuatan berbagi pada sesama, serta kekuatan
memberi pertolongan dengan ikhlas. Hari itu hati saya dibukakan sebuah
peristiwa tentang dampaknya jika kita tidak mau memberi atau berbagi
dengan sesama. Kisah ini terjadi saat saya masih SMA, tapi sampai
sekarang masih melekat dalam ingatan saya.
Saat
itu saya bersama beberapa teman mendaki sebuah gunung. Karena
persiapan dan perbekalan kami tidak memadai, kami kehabisan bekal
sampai puncak. Seumur hidup, saat itulah saya merasakan yang namanya
orang kelaparan dan kehausan dalam situasi yang nyata (bukan puasa).
Dalam
proses menuruni gunung, kami sangat bersyukur karena akhirnya bisa
sampai di sebuah desa. Rumah pertama yang kami tuju adalah sebuah rumah
megah waktu itu. Hanya satu yang sangat kami butuhkan saat itu; air…..
Sungguh
diluar dugaan, saat kami akan meminta air, kami dibentak-bentak oleh
orang tua di halaman rumah megah tersebut. Saat itu di depan bapak tua
ada sepiring kue dengan jumlah yang banyak serta air putih yang cukup
dipakai minum kami berlima. Dengan nada sinis bapak tua itu mengatakan
kalau kami tidak boleh minum air yang dia punya dan kue yang ada di
meja. Kami disuruh minum air kran…..!
Karena
sudah sangat kehausan dan kelaparan, akhirnya kami berlima minum air
kran yang ada di halaman. Dua orang teman saya sudah minum air kran,
tiba saatnya saya yang akan minum tiba-tiba keluar seorang wanita dari
dalam rumah.
Yang membuat saya syok,
wanita itu memarahi kami. Kami tidak boleh minum air dari kran
rumahnya. Saya kira dia pelit juga seperti bapak tua tadi, tapi
ternyata maksudnya kami disuruh minum air yang ada di depan bapak tua
tersebut. Dia mengatakan kalau air kran tidak sehat…..
Saat
wanita itu akan mengambil air yang ada di depan bapak tua, tiba-tiba
bapak tua tadi marah. Dia bersikeras kalau air itu adalah hak dia, dia
tidak mau membaginya pada kami. Kami tetap disuruh meminum air kran
saja agar jatah dia tidak berkurang.
Dengan
lantang wanita itu langsung mengusir bapak tua tadi. Ternyata bapak
tua tadi adalah seorang PENGEMIS yang setiap hari diberi jatah makanan
oleh wanita kaya tersebut. Dan saat itu juga wanita itu berjanji tidak
akan mau memberi lagi makanan kepada pengemis tua itu karena peristiwa
yang terjadi pada kami.
Tanpa kami
sangka, wanita tadi mengeluarkan semua makanan yang ada dalam rumahnya.
Nasi, lauk pauk, buah, sampai kue-kue dia keluarkan dan menyuruh kami
memakannya. Dia sempat berlinang air mata melihat kondisi kami yang
kelaparan dan kehausan. Pakaian kami sangat kotor waktu itu karena
beberapa kali kami harus merangkak karena kehabisan tenaga…..
Saudaraku,
dari kisah saya ini bisa kita lihat. Bahwa Allah akan mencurahkan
rejeki berlimpah pada orang yang mau berbagi. Wanita kaya tadi
rejekinya berlimpah karena dia selalu berbagi pada siapa saja yang
membutuhkan. Sedangkan pengemis tadi, rejekinya sulit karena dalam
hidupnya selalu memikirkan dirinya sendiri tanpa mau berbagi. (motivasi.petamalang.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar