Kisah Nyata : Mayat Yang Terlantar
Kisah ini dialami oleh tetangga teman
baik saya. Karena tidak mau bergaul dan mengenal tetangganya,
menyebabkan mayatnya terlantar karena tidak ada yang mengurus saat dia
meninggal. Sampai akhirnya sang mayat harus dikuburkan ke suatu tempat
dengan menyewa orang-orang yang mau memandikan hingga memasukkannya ke
liang lahat.
Walaupun
para tetangga tahu dengan mayat ini, tetapi tidak banyak yang mengenal
beliau karena dalam kesehariannya sangat jarang bergaul dengan
tetangga sekitar. Sang mayat lebih banyak bergaul dan akrab dengan
kampung sebelah yang notabene adalah para pemabuk.
Sampai
suatu saat, dia meninggal secara mendadak. Karena di rumah hanya ada
anak-anaknya yang masih kecil dan istri keduanya juga sudah meninggal
beberapa bulan yang lalu, menyebabkan tidak ada yang bisa mengurus
pemakamannya. Para tetangga juga tidak bisa berbuat banyak sebelum
keluarganya yang lain mengambil keputusan, parahnya para keluarganya
sepertinya juga tidak peduli dengan hal ini.
Saat-saat
seperti inilah sebenarnya yang banyak dilupakan banyak orang termasuk
sang mayat semasa hidupnya. Bahwa saat kita telah meninggal, kita tidak
bisa menguburkan diri kita sendiri. Kita butuh bantuan para saudara
dan tetangga kita untuk mau mensucikan mayat kita hingga menguburkannya
dengan layak.
Dia lupa untuk
menjaga tingkah lakunya terhadap para tetangga terlebih pada para
saudaranya semasa hidup. Para saudaranya tidak ada yang mau mengurus,
bahkan istri pertamanya pun juga tidak mau mengurus mayatnya. Saya
tidak usah menceritakan keburukan tingkah lakunya pada para saudara
atau keluarganya, tetapi dengan keputusan mereka sampai tidak mau
mengurus mayatnya, anda sudah bisa membayangkan sendiri apa yang
terjadi dengan mayat ini semasa hidupnya.
Setelah
pertimbangan yang panjang, akhirnya anak tertua dari istri pertama
mengambil keputusan untuk membawa jasad ayahnya dan menguburkannya.
Dibawalah jasad sang ayah ke rumah kontrakan anak pertama sementara
keluarga yang lain tidak mau peduli. Parahnya lagi, selama hampir
setahun mengontrak di rumah kontrakan, anak pertama tadi belum pernah
melaporkan keberadaannya pada RT. Ditambah selama menghuni rumah
kontrakan tersebut sang anak juga tidak pernah bergaul dengan
masyarakat sekitar.
Sungguh malang
nasib sang anak, masyarakat sekitar tidak ada yang mau membantu karena
selain sang mayat bukan warga situ, juga tidak ada yang mengenal sang
anak. Akhirnya masyarakat sekitar kontrakan menolak untuk mengurus dan
menguburkan mayat sang ayah. Masyarakat sekitar menyarankan
menguburkannya di desa kelahiran sang ayah saja agar jelas urusannya.
Akhirnya dengan menyewa orang-orang yang mau memandikan, mengurus
segala hal, hingga memasukkan ke liang lahat, keesokan harinya sang
mayat bisa dikuburkan setelah sebelumnya terlantar tanpa kejelasan.
Saudaraku,
dari kisah yang saya ceritakan ini, semoga kita semua bisa mengambil
pelajaran. Bahwa kita hidup di dunia ini tidak sendirian. Kita
memerlukan orang lain dalam kehidupan kita. Contoh mudahnya adalah saat
kita sudah meninggal, betapa besar peranan keluarga dan orang-orang di
sekitar kita saat kita sudah meninggal nanti. Kita butuh orang yang
suka rela merawat mayat kita hingga menguburkan secara layak saat kita
menjadi mayat nanti.
Berdasarkan pengalaman sang mayat dan anaknya
di atas. Marilah kita menjaga tingkah laku kita terhadap para saudara
dan masyarakat sekitar kita. Jangan sampai kejadian di atas menimpa
kita. (motivasi.petamalang.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar