Jumat, 31 Agustus 2012

Amalan terbaik itu sedekah

Setiap perbuatan kebajikan yang kita buat dibandingkan dengan sedekah sebagai kebajikan tertinggi...
Foto: IstimewaFoto: Istimewa
SALAH satu amalan yang paling mulia di dalam Islam adalah sedekah. Sedekah adalah ibadah dengan perbuatan berbagi antar sesama atas yang kita miliki secara sah dan halal. Sedekah adalah keinginan membantu orang lain karena merasakan berat dan pedihnya penderitaan orang lain sehingga timbul keinginan untuk membantu.
Keinginan untuk berbagi ini merupakan sifat mulia yang meniru sifat-sifat Allah. Salah satu sifat Allah subhanahu wata'ala adalah Maha Pemberi. Kita dianjurkan untuk berbuat baik sebagaimana Allah subhanahu wata'ala berbuat baik.
Sebagaimana firman Allah Ta'ala ayat Qashas ayat 77: وَأَحْسِنكَمَاأَحْسَنَاللَّهُإِلَيْكَ
"Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik padamu..."
Karena utamanya perbuatan sedekah ini sehingga banyak terminologi atau istilah-istilah dalam Islam menggunkan kata sedekah. Misalnya amal perbuatan baik disebut dengan sedekah. Pemberian yang diwajibkan terhadap ummat Islam untuk memuliakan dan mensucikan seseorang disebut zakat, dalam al Qur'an diistilahkan juga dengan sedekah.
Setiap perbuatan kebajikan yang kita buat dibandingkan dengan sedekah sebagai kebajikan tertinggi. Seperti Hadits dari riwayat Bukhari Muslim berikut ini: تعدلبيناثنينصدقهوتعينارجلدابتهفتحملهعليهاأوترفعلهعليهامتاعهصدقه, والكلامطيبةصدقه٫وكلخطوةتمسيهاإلىصلاةصدقه, وطميطالأذىعنطريقصدقه٠

Berbuat adil diantara dua orang adalah sedekah, menolong orang mengangkatkan barangnya ke atas kendaraannya atau engkau membawakan barang-barangnya, adalah sedekah, setiap perkataan yang baik adalah sedekah, dan setiap langkah kaki yang dilangkahkan pergi sholat adalah sedekah, dan membuang duri dijalan adalah sedekah.

Setiap kebajikan yang kita lakukan seperti hadits diatas dibandingkan dengan sedekah.
Adapun pemberian sebagian harta kita kepada orang lain karena terasa beratnya beban yang ditanggung orang lain dan hendak meringankan beban yang diderita oleh orang lain adalah kebajikan tertinggi. Firman Allah dalam Al-Qur'an menjelaskan kepada kita:

لَنتَنَالُواْالْبِرَّحَتَّىتُنفِقُواْمِمَّاتُحِبُّونَوَمَاتُنفِقُواْمِنشَيْءٍفَإِنَّاللّهَبِهِعَلِيمٌ

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya." [QS: Ali Imran ayat 92].
Apapun kebajikan atau perbuatan baik yang kita lakukan tidak akan sampai kepada Allah sebelum kita mampu memberikan sebagian harta yang kita cintai.
Kebajikan yang bagaimana yang bernilai disisi Allah tersebut diselain memberikan sedekah pada orang lain? Dalam surat Al-Baqarah ayat 177 Allah berfirman:"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
Dalam ayat di atas Allah ta'ala menjelaskan kepada kita bahwa bukanlah suatu perbuatan rutinitas kita sehari-hari beribadah dengan menghadapkan wajah ke Timur dan ke Barat tetapi tidak dengan niat yang ikhlas kepada Allah merupakan suatu kebajikan, tetapi kebajikan disini berarti jauh lebih dalam lagi yaitu beriman dengan sesungguhnya terhadap yang mesti diimani, membantu orang dengan memberikan sebagian harta, termasuk zakat, menepati janji, sabar, sholat dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Itulah yang dinamakan kebajikan yang benar dan dilakukan oleh orang yang benar. Dan orang seperti itulah yang disebut dengan orang yang bertaqwa.
Dan, semua itu tidak akan ada gunanya jika kita tidak dapat membuktikan bahwa kita bersungguh dan ikhlas melakukan dengan cara memberikan sebagian harta yang kita cintai. (Dari: berbagai sumber)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar