Jumat, 31 Agustus 2012

keutamaan bersedekah

Keutamaan Bersedekah 3
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا تُنفِقُواْ مِنْ خَيْرٍ فَلأنفُسِكُمْ
“Dan kebaikan apa saja yang kalian infakkan maka kebaikannya untuk diri kalian sendiri.” (QS. Al-Baqarah: 272)
Uqbah bin Amir radhiallahu anhu berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كُلُّ امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ أَوْ قَالَ يُحْكَمَ بَيْنَ النَّاسِ
“Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya sampai perkara di antara manusia diputuskan atau segala perkara di antara manusia dihukumi.” (HR. Ahmad no. 17302 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 4510)
Dari Adi bin Hatim radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا سَيُكَلِّمُهُ اللَّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ فَيَنْظُرُ أَيْمَنَ مِنْهُ فَلَا يَرَى إِلَّا مَا قَدَّمَ وَيَنْظُرُ أَشْأَمَ مِنْهُ فَلَا يَرَى إِلَّا مَا قَدَّمَ وَيَنْظُرُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلَا يَرَى إِلَّا النَّارَ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَاتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ
“Sesungguhnya tidak seorang pun dari kalian, kecuali Allah akan mengajaknya berbicara tanpa ada satu penghalang pun yang menghalangi antara ia dan Allah. Dia melihat ke samping kanannya, dan ia pun tidak melihat kecuali amalan yang telah dipersembahkannya. Dia melihat ke sebelah kirinya, maka ia pun tidak melihat kecuali amalan yang telah dipersembahkannya. Kemudian ia melihat ke arah depannya, maka ia pun tidak melihat yang lain kecuali neraka yang terpampang di depan wajahnya. Karena itu, takutlah kalian dari neraka meskipun hanya (bersedekah) dengan setengah biji kurma.” (HR. Al-Bukhari no. 1417 dan Muslim no. 1016)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara: Sedekah jariah, ilmu dimanfaatkan, dan anak shalih yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim no. 1631)
Penjelasan ringkas:
Allah Ta’ala Maha Kaya dan tidak butuh apapun dari hamba-hambaNya. Karenanya setiap kebaikan yang mereka lakukan, maka sebenarnya itu adalah untuk kebaikan mereka sendiri. Ini menunjukkan besarnya perhatian Allah Ta’ala dan kasih sayang-Nya kepada manusia secara umum dan kaum muslimin secara khusus.
Termasuk di antara spesialisasi sedekah adalah dia termasuk amalan terbesar yang bisa menyelamatkan seseorang dari ketegangan pada hari kiamat dan siksaan api neraka. Sehingga walaupun seorang hanya bersedekah dengan SETENGAH (bukan satu) BIJI (bukan buahnya) korma, maka dengannya dia tetap mempunyai peluang yang besar untuk selamat dari api neraka. Lantas bagaimana lagi jika sedekahnya jauh lebih besar daripada itu? Subhanallah, betapa hebatnya kemampuan sedekah dalam menghapuskan dosa-dosa dan menyelamatkan pelakunya dari api neraka.
Kemudian, di antara jenis sedekah, ada yang pahalanya berakhir dengan digunakannya sedekah tersebut, dan ada yang pahalanya akan terus mengalir kepada pemiliknya walaupun dia telah meninggal, selama sedekah itu masih dimanfaatkan. Inilah yang dikenal dengan nama sedekah jariah. Bentuk sedekah jariah secara umum adalah seorang menginfakkan hartanya pada suatu jalan kebaikan yang sifatnya terus-menerus. Misalnya dia mewakafkan tanah untuk masjid atau ponpes dan semacamnya, atau menginfakkan harta untuk membangun masjid, atau menginfakkan harta pada salah satu sarana dakwah yang dia memandang sarana dakwah ini bisa bermanfaat besar bagi kaum muslimin dan sarana tersebut bisa dikembangkan dan diharapkan bisa berlangsung terus-menerus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar